HARNAS.CO.ID – Insiden ambruknya salah satu gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), Senin (29/9/2025) mengakibatkan korban luka dan meninggal. Upaya pencarian dan pertolongan terhadap para korban pun masih berlanjut hingga Kamis (2/10/2025) hari ini.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, berdasarkan, data yang dimutakhirkan hingga Kamis sore hingga pukul 16.30 WIB, sebanyak 58 orang yang menjadi korban masih dalam pencarian.
Adapun, jumlah korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 108 orang. Rinciannya, 30 orang masih dirawat di rumah sakit, 73 orang diperbolehkan pulang. Sedangkan, lima orang meninggal.
Lebih lanjut, BNPB menyatakan, operasi pencarian sudah memasuki tahap evakuasi korban meninggal. Mulai Kamis pagi, proses itu dilakukan dengan bantuan alat berat setelah tidak lagi ditemukan tanda-tanda adanya korban selamat di bawah reruntuhan bangunan empat lantai tersebut.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno telah menemui keluarga korban untuk memberikan penjelasan sekaligus dukungan.
Dalam kesempatan itu, Suharyanto menyampaikan hasil asesmen mendalam yang dilakukan hingga Rabu (1/10/2025) malam. Tim SAR gabungan memastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di lokasi kejadian.
Penjelasan itu kemudian menjadi dasar bagi keluarga korban untuk menyepakati kelanjutan operasi SAR sesuai dengan protokol berlaku. Pihak keluarga pun menyatakan siap menerima apapun hasil evakuasi dengan lapang dada.
“Sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. Tim SAR gabungan memutuskan untuk masuk ke tahap selanjutnya, yaitu mengevakuasi korban yang sudah meninggal menggunakan alat-alat berat,” kata Suharyanto.
Sehari sebelumnya, Rabu (1/10/2025), tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tujuh korban. Dari jumlah ini, lima orang ditemukan dalam kondisi selamat dan dua lainnya meninggal.
Proses evakuasi saat itu dilakukan secara manual, tanpa menggunakan alat berat, demi memprioritaskan keselamatan korban yang masih hidup sekaligus melindungi tim SAR di lapangan.