Harnas.CO.ID
  • Home
  • Politik
  • Kesra
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Global
  • Nusantara
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Teknologi
  • Advertorial
No Result
View All Result
Harnas.CO.ID
No Result
View All Result
Home Hukum

Penetapan Tersangka Nadiem Sah, Ahli Sebut Audit Kerugian Negara Diuji di Sidang Pokok Perkara

"Bahwa soal identitas tidak bagian dari objek praperadilan, Yang Mulia, tetapi adalah bagian dari administrasi dalam sebuah pemeriksaan,"

by Fadlan Butho
08/10/2025
Diperiksa 12 Jam, Nadiem Mengaku Statusnya Masih Saksi
Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

HARNAS.CO.ID – Sidang lanjutan praperadilan yang diajukan eks Mendikbudristek Nadiem Makarim dengan agenda pembuktian digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (8/10/2025). Agenda sidang ialah penyerahan bukti dan mendengarkan keterangan ahli dari pihak termohon Kejaksaan Agung (Kejagung).

Sidang praperadilan yang diajukan Nadiem Makarim terkait penetapan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.

Ahli hukum pidana dari pihak penyidik Kejagung mengatakan bahwa identitas seorang tersangka bukan urusan praperadilan, karena hal tersebut terkait administrasi.

Ahli hukum pidana dari Universitas Al Azhar, Suparji Ahmad yang dihadirkan dari pihak termohon Kejagung mengatakan bahwa penetapan tersangka terhadap Nadiem Anwar makarim telah sah secara prosedural hukum acara pidana dan aturan KUHAP.

Jaksa meminta Suparji menjelaskan apakah status pekerjaan atau identitas seorang tersangka merupakan objek praperadilan atau tidak. Suparji menyatakan hal itu bukan objek dan kewenangan dalam praperadilan.

“Bahwa soal identitas tidak bagian dari objek praperadilan, Yang Mulia, tetapi adalah bagian dari administrasi dalam sebuah pemeriksaan,” kata Suparji di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (8/10/2025).

Berdasarkan fakta yang terungkap di sidang praperadilan Nadiem, bahwa pengujian permohonan terkait penetapan tersangka dan penahanan itu hanya aspek formalitas, administrasi dan tidak masuk materi perkara pokok.

Kendati demikian, Ahli hukum pidana Suparji mengatakan bahwa tidak diatur secar limitatif bukti permulaan yang cukup berupa 2 alat bukti yang sah itu jenis alat buktinya untuk penetapan Nadiem sebagai tersangka.

“Sepanjang ada 2 alat bukti dan mempunyai relevansi, maka penetapan tersangka itu sah,” ucap Suparji.

Lebih lanjut dikatakan Suparji,  penetapan tersangka terhadap Nadiem, yang diawali sudah terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan sebagai saksi sebanyak tiga kali, dan itu sesuai prosedur hukum acara pidana.

Bahkan penetapan tersangka Nadiem sudah sesuai Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) yang sudah tertulis nama tersangka telah diberikan kepada Nadiem. 

“Penetapan tersangka Nadiem sesuai sprindik yang ada nama tersangka, sudah diberikan kepada tersangka sesuai aturan hukum KUHAP,” tuturnya.

Sementara kata Suparji, sprindik yang belum menyebutkan tersangka itu adalah bagian dari definisi proses penyidikan yang dilakukan penyidik dalam melakukan serangkaian tindakan untuk mencari alat bukti, sehingga membuat terang peristiwa pidana dan menemukan tersangka.

“Sehingga saat sprindik belum ada nama tersangka itu sudah tepat. Kemudian SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) hanya diberikan ke penuntut umum dan pihak KPK sesuai aturan,” ujar Suparji.

Selain itu, kata Suparji sebagai ahli pidana dari Kejagung, dalam perkara korupsi berdasarkan pasal 2 dan pasal 3 menjelaskan bahwa tidak perlu menetapkan seseorang sebagai tersangka itu harus ada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI atau BPKP terkait audit kerugian negara yang ditimbulkan dari proyek pengadaan laptop chromebook. 

“Karena cukup sudah ada pernyataan telah ada indikasi kerugian negara akibat perbuatan melawan hukum,” tegas Suparji.

Ia melanjutkan bahwa LHP BPK RI atau BPKP terkait audit kerugian negara akan di uji di sidang materi pokok perkara di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

“Seperti risalah ekspose dan surat tugas auditor sudah menunjukkan adanya kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop chromebook. Kalau LHP itu diuji di sidang perkara pokok,” pungkasnya.

Diketahui, pihak penyidik Kejagung menyerahkan sejumlah dokumen ke hakim. Total ada 86 alat bukti terkait penetapan tersangka Nadiem Makarim

“Banyak, kita menghadirkan ada 86 bukti yang ada dalam Pasal 184 KUHAP, alat alat bukti, keterangan saksi, ada alat bukti surat, ada keterangan ahli dan beberapa dokumen,” kata jaksa penuntut umum Roy Riyadi.

Sebagai informasi, Kejagung sudah menetapkan lima tersangka dalam kasus dugaan korupsi pada Kemendikbudristek dalam program digitalisasi pendidikan periode tahun 2019-2022. Kasus ini diduga menyebabkan kerugian negara Rp 1,98 triliun.

Berikut ini daftar tersangka dalam kasus ini:

1. Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah tahun 2020-2021, Sri Wahyuningsih (SW);
2.⁠ ⁠Direktur SMP Kemendikbudristek 2020, Mulyatsyah (MUL);
3.⁠ ⁠Staf khusus Mendikbudristek Bidang Pemerintahan era Mendikbudristek Nadiem Makarim, Jurist Tan (JT/JS);
4.⁠ ⁠Konsultan Perorangan Rancangan Perbaikan Infrastruktur Teknologi Manajemen Sumber Daya Sekolah pada Kemendikbudristek, Ibrahim Arief(IBAM).
5. Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim. 

 

Previous Post

Video Call dengan Patrick Kluivert, Presiden Prabowo Doakan Indonesia Menang Lawan Arab Saudi

Next Post

Pemerintah Klaim Transjatim Koridor VII Jadi Bukti Pemerataan Kesejahteraan

Related Posts

Kejagung Limpahkan Berkas 6 Terdakwa Perkara Suap CPO dan Perintangan Penyidikan 
Hukum

Kejagung Limpahkan Berkas 6 Terdakwa Perkara Suap CPO dan Perintangan Penyidikan 

Bekas Dirut Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan Didakwa Bersama-sama Rugikan Negara Rp285 Triliun
Hukum

Dakwaan Korupsi Pertamina, PT Adaro Milik Boy Thohir Terima Untung Rp 168 Miliar

Tersangka Klaster II Terus Diburu, Kejagung Fokus Periksa 2 Petinggi BNI, BRI hingga BJB
Hukum

Petinggi BNI dan BRI Klaster II Korupsi Sritex segera Ditetapkan Tersangka

Bekas Dirut Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan Didakwa Bersama-sama Rugikan Negara Rp285 Triliun
Hukum

Bekas Dirut Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan Didakwa Bersama-sama Rugikan Negara Rp285 Triliun

Leave Comment

Terkini

Lacak Aliran Dana Pemerasan, KPK Buka Peluang Periksa Menteri Ketenagakerjaan Yassierli

Publik Menanti Kabar Baik, Menaker Sebut Pembahasan Kenaikan UMP Berproses

Kekayaan Kopi Indonesia Perlu Disebarluaskan ke Kancah Internasional

Kekayaan Kopi Indonesia Perlu Disebarluaskan ke Kancah Internasional

Gempa Bekasi Terasa hingga Jakarta dan Sekitarnya, Warga: Seperti Didorong-dorong!

Gempa Magnitudo 7,4 Guncang Filipina Selatan, WNI Diimbau Tetap Waspada

Penyidikan Bupati Pati Dipastikan tak Berhenti, KPK Cermati Bukti

KPK Garap GM LNG Business Commercialization Irma Surya

Telusuri Aliran Dana Korupsi CSR BI, KPK Bidik Anggota Komisi XI DPR

Kasus Pemerasan Sertifikasi K3, KPK Periksa Eks Dirjen Pembinaan Pengawasan Kemnaker

Terpopuler

  • Iwan Bomba Ditengarai Menjadi Pihak di Balik Kriminalisasi Istri Mendiang Ferry Mursyiddan

    Iwan Bomba Ditengarai Menjadi Pihak di Balik Kriminalisasi Istri Mendiang Ferry Mursyiddan

    126 shares
    Share 50 Tweet 32
  • Diduga Cemari Nama Baik Bupati Biak Numfor, GPAI Laporkan LMHKN-Joe Lawalata ke Mabes Polri

    90 shares
    Share 36 Tweet 23
  • Sebagai Wujud Syukur, PT Metal Smeltindo Selaras Berbagi di Bulan Ramadhan 2023

    48 shares
    Share 19 Tweet 12
  • LSM Pemantau Kinerja Pemerintah Tolak Penetapan PT Anugerah Bangun Kencana

    41 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Kejari Jaksel Tetapkan Tiga Tersangka Korupsi Kredit Fiktif di Bank BRI

    40 shares
    Share 16 Tweet 10
Harnas.CO.ID

Mengulas isu terkini.

About Us

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kita

Kategori

  • Politik
  • Kesra
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Global
  • Nusantara
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Teknologi

Contact Us

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini : harnas.co.id@gmail.com
Alamat :
JL. Mampang Prapatan Raya NO. 26,
Kel. Mampang Prapatan, Kec. Mampang Prapatan,
Kota Adm. Jakarta Selatan
Provinsi DKI Jakarta
Kode Pos 12790

© 2022 Harnas.CO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Kesra
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Global
  • Nusantara
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Teknologi
  • Advertorial

© 2022 Harnas.CO.ID.