HARNAS.CO.ID – Sekretaris Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres ) Jan Prince Permata menyemangati para mahasiswa untuk terus memperkuat pemahaman dan pengetahuan mengenai kebangsaan dan keindonesiaan menghadapi Indonesia Emas 2045. Pemahaman yang utuh dan kuat mengenai kebangsaan akan mempertebal tekad dan upaya-upaya generasi muda dalam Bela Negara.
“Secara konstitusional Bela Negara mengikat seluruh Bangsa Indonesia, ini tercantum dalam pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang menegaskan setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Selanjutnya juga bisa dilihat dalam Pasal 30 ayat 1 dan ayat 2 UUD 1945 yang mengatur mengenai pertahanan negara,” kata Jan dalam keterangan tertulis yang diterima Harnas.co.id, Senin (19/8/2024).
Jan mengemukakan hal itu saat menjadi pemateri dalam sesi Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya Tahun 2024 di Malang, Jawa Timur, Minggu (18/8/2024).
Jan menyampaikan materi berjudul “Kebangsaan, Bela Negara, dan Mahasiswa”. Materi ini disampaikan di hadapan lebih dari 1.000 mahasiswa baru Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya.
Lebih lanjut, dia mengajak para mahasiswa merefleksikan Pidato Soekarno 1 Juni 1945 mengenai Dasar Berdirinya Indonesia Merdeka.
“Para Pendiri Bangsa telah menyepakati Negara Kebangsaan pada saat berdirinya Indonesia Merdeka, dengan dasar negara Pancasila. Ini anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk Indonesia. Pancasila juga yang terus membuat negara kita kokoh berdiri sampai saat ini,” kata Jan disambut tepuk tangan riuh para mahasiswa baru Vokasi Unibersitas Brawijaya.
Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) ini kemudian menekankan kaitan erat antara Pancasila dan pemahaman kebangsaan dengan Konsep Bela Negara. Jan menegaskan, Bela Negara merupakan sikap dan cerminan patriotisme dari seluruh komponen bangsa yang merupakan hak sekaligus kewajiban sebagai warga negara.
Jan menjelaskan, Bela Negara merupakan konsep bagi bangsa Indonesia dalam membentuk jati diri, karakter bangsa, dan membentuk kemampuan dinamis generasi muda melalui pola pikir. Selain itu, meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang siap menghadapi perubahan.
“Secara fisik Bela Negara itu bisa dilihat dakam bentuk upaya pertahanan menghadapi serangan dari luar atau agresi. Secara nonfisik bisa dilihat sebagai upaya memajukan bangsa dan negara dari berbagai sektor antara lain pendidikan, moral, sosial, olah raga maupun mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” kata Jan.
Ia juga mengingatkan, kepemimpinan Indonesia Emas 2045 akan diisi oleh para mahasiswa era sekarang. Oleh karena itu para mahasiswa saat ini harus dipersiapkan dengan sangat baik dan matang untuk menjadi pemimpin Indonesia yang kuat dan tangguh di 2045.
“Mahasiswa perlu membekali diri dengan pengetahuan, keterampilan dan memperkuat jejaring/kolaborasi sebagai modal pasca lulus kuliah dan terjun ke masyarakat,” ujarnya menegaskan.
Diketahui, selain Sekretaris Anggota Wantimpres Jan Prince Permata, sesi diskusi ini turut dihadiri Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya Romy Hermawan, juga puluhan dosen dan staf pengajar Vokasi Universitas Brawijaya.
Penulis: Aria Triyudha










