HARNAS.CO.ID – Peringatan Hari Anak Nasional setiap tanggal 23 Juli menjadi momentum penting bagi anak-anak.
Tidak hanya sekadar memperingatinya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadikannya sebagai momentum untuk menyemai nilai-nilai antikorupsi kepada anak-anak melalui kegiatan edukasi yang interaktif dan menyenangkan.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan Direktur Sosialisasi dan Kampanye KPK Amir Arief dalam agenda peringatan Hari Anak Nasional yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Selasa (23/7). Ia menyampaikan bahwa agenda ini merupakan bagian program pendidikan anak antikorupsi yang digagas oleh Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat.
“Kita jadikan peringatan Hari Anak sebagai momentum untuk membekali peserta didik yang hadir tentang nilai-nilai antikorupsi, terutama kejujuran. Agenda tahun ini ada 2, dilaksanakan secara paralel dan dihadiri 200 peserta baik tingkat TK maupun SMP. Kita sesuaikan kapasitas kegiatan edukasinya sesuai dengan tingkatan pendidikan mereka,” kata Amir.
Lebih lanjut, Amir menjelaskan bahwa sebagai bentuk pendekatan ke anak-anak TK, KPK melakukan serangkaian kegiatan edukasi yang mendidik namun tetap menyenangkan. Kegiatan yang dilakukan ke sekitar 80 peserta didik ini, antara lain senam sehat, pembacaan dongeng tentang nilai kejujuran berjudul “Sikumbi”, serta penayangan lagu-lagu anak bertemakan integritas.
“Untuk anak-anak TK kegiatan sifatnya _edutainment_ yang pastinya menghibur, tapi kita selipkan pesan agar anak menjadi jujur. Pesan ini disampaikan agar nantinya anak-anak tumbuh menjadi hebat dan pemberani namun tetap menjunjung nilai kejujuran,” terang Amir.
Sementara itu, pendekatan yang berbeda dikhususkan bagi peserta tingkat SMP. Dalam agenda perayaan Hari Anak Nasional, para peserta didik SMP disuguhkan kegiatan berbasis _edutainment_ yang sifatnya lebih interaktif. Melalui kegiatan ini, ditayangkan beberapa film bertema antikorupsi dan nantinya akan didiskusikan bersama terkait nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Melansir dari Pedoman Peringatan Hari Anak Nasional ke-40 di tahun 2024 ini, tema utama yang diusung adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Tema ini mempunyai makna yang secara mendalam menekankan betapa pentingnya menjaga dan memenuhi hak-hak anak untuk kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Melindungi anak sejatinya bukan hanya tugas para orangtua dan keluarga saja, melainkan kewajiban segenap elemen masyarakat bangsa ini. Proses ‘asah asih asuh’ anak-anak sebagai generasi masa depan bangsa, hendaknya dibekali oleh karakter integritas, agar mampu menghadapi ragam persoalan bangsa, tak terkecuali korupsi yang telah mengakar di negeri ini.
“Yang terpenting untuk menguatkan karakter integritas bagi anak anak adalah konsistensi dan komitmen pimpinan dari setiap instansi pendidikan. Membangun integritas bisa dimulai dari satuan pendidikan. Kita ketahui bahwa SPI Pendidikan faktornya ada 3 yang mendukung, yaitu integritas peserta didiknya harus kuat, integritas sekolah kuat, dan integritas ekosistem pendidikan juga harus kuat,” tegas Amir di akhir sesi _doorstop_.
*Hari Anak, KPK Selenggarakan Kegiatan Edukatif Sarat Pesan Antikorupsi*
Agenda pertama pada perayaan Hari Anak yang diselenggarakan KPK ini dihadiri oleh 80 orang siswa dari 3 TK di sekitar kantor KPK, yaitu TK Aisyiyah Bustanul Athfal 14, TKK 9 BPK Penabur, dan TK Latihan 2. Agenda ini diisi dengan beragam kegiatan interaktif yang sarat dengan pesan kejujuran melalui pembacaan dongeng SiKumbi : Piknik di Kumbinesia.
Melalui dongeng tersebut, Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Direktorat Jejaring Pendidikan KPK Bariroh Barir, yang bertugas menjadi narator, menyampaikan pesan kepada anak-anak yang hadir agar menjadi pribadi yang jujur dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
“Contoh sederhana yang kita lihat dari dongeng adalah ketika sedang makan bersama teman-teman. Saat kita piknik, semua sudah memiliki porsi masing-masing. Namun, jika ada teman yang belum ada di tempat makan, jangan diambil makanannya. Apabila ingin meminta, harus izin dulu kepada pemilik makanannya. Kalau tidak, itu termasuk korupsi (mengambil hak orang lain),” kata Barir menjelaskan.
Sementara itu, agenda kedua dihadiri oleh peserta didik dari SMP Al-Fath BSD Tangerang Selatan dan SMP Strada Santa St. Anna. Dalam agenda ini ditayangkan beberapa film pendek yang sarat akan pesan antikorupsi, seperti Unbaedah, Loma, dan Diam-Diam Liburan. Selain itu, ditayangkan juga film pendek karya siswa Al-Fath berjudul “Change”.
Film-film yang ditayangkan mengandung nilai-nilai antikorupsi, yang dikenal “Jumat Bersepeda KK”, yaitu Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil dan Kerja Keras.
Salah satu siswa Al-Fath bernama Aneska turut aktif dalam dialog interaktif yang membahas tentang nilai-nilai antikorupsi tersebut.
“Aku disini mau jelasin film Change yang nyeritain tugas dan tanggung jawab yang besar seorang bendahara di sekolah. Menurutku, film ini punya nilai kejujuran. Sebagai bendahara/ pemegang kas sekola harus jujur dan tidak boleh menyalahgunakan amanah dan tanggung jawab yang diberikan. Bendahara yang dipilih sama teman-teman, harus bisa menjaga uang kita baik-baik ya !” seru Aneska.
Bersamaan dengan kesempatan ini, Kasatgas Direktorat Sosialisasi dan Kampanye KPK, Medio Venda juga mengajak peserta yang hadir untuk ikut dalam kompetisi Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) 2024.
Hingga 2 Oktober 2024, masih akan dibuka kompetisi kategori film pendek. Bagi yang tertarik, dapat mengakses lebih lanjut website resmi ACFFEST di https://acffest.com/.