HARNAS.CO.ID – Penyidikan praktik dugaan korupsi terkait pengadaan mesin electronic data capture (EDC) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada 2020-2024, berlanjut. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggarap Direktur Utama Dana Pensiun BRI Ngatari (NGT), lewat mekanisme pemeriksaan.
Ngatari, Senin (6/10/2025), dimintai keterangan oleh penyidik komisi antirasuah sebagi saksi berkaitan kasus tersebut. Juru Bicara KPK Budi Prasetyo belum bersedia menyebut peran Ngatari dalam proyek pengadaan mesin EDC di BRI ini. Yang jelas, Ngatari diduga mengetahui duduk persoalan, bisa juga andil.
“Pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK atas nama NGT (Karyawan BUMN),” kata Budi Prasetyo di Jakarta.
Jajaran BRI sebelumnya bergantian dimintai keterangan. Mereka yang pernah diperiksa di antaranya mantan Direktur Bisnis Konsumer BRI berinisial HAN dan Direktur BRI Life Aris Hartanto.
Kasus pengadaan ini diduga merugikan keuangan negara mencapai ratusan miliar rupiah. KPK pun telah mendalami mekanisme penyewaan mesin EDC oleh Bank BRI.
Mekanisme yang didalami terkait pengaturan harga sewa yang mengakibatkan kerugian negara dalam pengadaan EDC. Termasuk pengaturan harga dari proses pengadaan yang kemudian diduga ada kerugian keuangan negara dalam proses pengadaan mesin EDC.
KPK menetapkan lima tersangka terkait dugaan korupsi pengadaan mesin EDC bank BRI ini.
Mereka adalah, mantan Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto (CBH), mantan Direktur Digital, Teknologi Informasi, dan Operasi BRI sekaligus mantan Dirut Allo Bank Indra Utoyo (IU), Dedi Sunardi (DS) selaku SEVP Manajemen Aktiva dan Pengadaan BRI, Elvizar (EL) selaku Dirut PT Pasifik Cipta Solusi, dan Rudy Suprayudi Kartadidjaja (RSK) selaku Dirut PT Bringin Inti Teknologi.
Dugaan korupsi dari dua pengadaan ini mencapai Rp 744 miliar. Dalam kasus ini, KPK mengungkap ada dua pengadaan yang dilakukan oleh lima tersangka.
Pertama, nilai pengadaan EDC BRIlink senilai Rp 942.794.220.000 dengan jumlah EDC 346.838 unit dari 2020-2024. Kedua, pengadaan FMS EDC 2021-2024 Rp 1.258.550.510.487 untuk kebutuhan Merchant sebanyak 200.067 unit.