HARNAS.CO.ID – Kementerian Ekonomi Kreatif (KemenEkraf) menjalin kerja sama (MoU) dengan Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) terkait berbagai aspek di sektor ekonomi kreatif. Salah satu yang menjadi fokus keduanya yakni membangun industri kreatif dari daerah.
“Kami punya semangat yang sama, membangun industri dan ekonomi kreatif dari daerah,” kata Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di Jakarta, Minggu (20/7/2025).
Riefky tak memungkiri, industri kreatif di daerah bisa berkembang, bukan hanya pada kota besar. Apalagi kemampuan dan kreativitas generasi muda Indonesia, khususnya di lintas wilayah sangat luar biasa. “Ada potensi di daerah-daerah pedalaman, kepulauan, pegunungan, pantai dan lain sebagainya,” ujarnya.
Kerja sama ini juga berkaitan dengan data industri kreatif, masukan terhadap kebijakan akses pasar, pelatihan tentang kekayaan intelektual, hingga kolaborasi-kolaborasi lainnya. Dia menyampaikan terima kasih kepada GEKRAFS sudah memprakarsai kegiatan-kegiatan, serta mendorong para pegiat ekonomi kreatif di Indonesia.
“Jadi kita perlu penguatan data pegiat ekraf nasional dan daerah, kemudian regulasi, baik itu berkaitan dengan perpres, maupun permen. Nanti kita lihat ke depan, termasuk dukungan dari pihak GEKRAFS untuk mendorong pemerintah daerah membentuk dinas ekraf daerah,” tuturnya.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GEKRAFS Kawendra Lukistian menyambut baik kerja sama ini. Dia berharap, kolaborasi ini bisa melahirkan berbagai regulasi yang berpihak pada pelaku ekraf. Pihaknya juga akan berkolaborasi dengan dinas-dinas terkait yang saat ini nomenklaturnya masih banyak berbeda.
“Ke depan semoga bisa seragam nomenklatur dan programnya sehingga dampaknya bisa langsung berasa ke pelaku ekraf,” ujar Kawendra.
Menurut Kawendra, selama ini banyak kebingungan di daerah, ketika nomenklaturnya berbeda atau skupnya terlalu kecil. Ini berimbas pada ruang gerak pelaku ekraf yang cenderung sempit. “Karena itu perlu kita dorong dengan berbagai regulasi yang berpihak seperti itu,” katanya.