HARNAS.CO.ID – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan memaksimalkan penjagaan dan pemeliharaan ketertiban kawasan Blok M Hub, Kebayoran Baru. Hal ini dilakukan seiring langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merevitalisasi kawasan Blok M.
“Kami (Satpol PP Jaksel) mendirikan posko di pintu masuk Terminal Blok M, dekat Taman Literasi,” kata Kepala Satpol PP Jaksel Nanto Dwi Subekti saat ditemui awak media di Kantor Wali Kota Jaksel, Rabu (28/5/2025).
Nanto menjelaskan, penjagaan melibatkan personel dari tiga pilar. Artinya, selain unsur Satpol PP, personel unsur TNI dan Polri turut serta menjaga ketertiban dan keamanan kawasan Blok M Hub.
“Untuk personel Satpol PP, ada 10 persobel setiap hari berjaga hingga pukul 11 malam sesuai instruksi Gubernur DKI Jakarta,” ujar Nanto.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, para personel dari tiga pilar melakukan pengamanan dan memelihara ketertiban secara aktif dengan memutari kawasan Blok M Hub. Salah satu sektor yang menjadi fokus yaitu mengantisipasi pedagang kaki lima dan parkir liar.
“Upaya itu juga dalam rangka mendukung program 100 hari kerja Gubernur,” ucap Nanto.
Ia menegaskan, tidak segan menindak dan menjatuhkan sanksi terhadap pihak – pihak yang melanggar ketertiban umum.
Nanto menambahkan, Satpol PP Jaksel juga akan mendirikan posko penjagaan di Taman Ayodya dan Taman Langsat. Kedua taman ini berlokasi tak jauh dari kawasan Blok M. Pemprov DKI Jakarta telah mengemukakan rencana menggabungkan tiga taman di Jaksel yaitu Taman Ayodya, Langsat, dan Leuser menjadi satu.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meresmikan Blok M Hub di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Kebayoran Baru, Jaksel, Sabtu (24/5/2025). Peresmian ini sekaligus pencanangan HUT ke – 498 Kota Jakarta.
Blok M Hub merupakan langkah Pemprov DKI Jakarta dalam merevitalisasi kawasan Blok M. Revitalisasi menuju transformasi ini mengusung tema “Energetic Spaces, Connecting Lives” yang menjadi bagian penguatan Blok M sebagai salah satu sentra ASEAN.
Selain itu, Blok M sebagai kawasan Transit-Oriented Development (TOD) diharapkan menjadi salah satu pusat interkoneksi antarmoda, ruang publik yang nyaman dengan aksesibilitas bagi pejalan kaki. Dengan begitu, Jakarta menjadi lebih inklusif dan modern.








