HARNAS.CO.ID – Indonesia dan Norwegia tuntas menggelar The 1st Indonesia–Norway Ocean Dialogue di Oslo. Dialog yang berlangsung pada 22–23 Oktober 2025 ini menandai babak baru dalam kemitraan maritim kedua negara dan menjadi tindak lanjut dari Deklarasi Bersama tentang Kemitraan untuk Masa Depan Sejahtera dan Berkelanjutan yang ditandatangani pada Juni 2025.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arif Havas Oegroseno, didampingi Duta Besar RI untuk Norwegia Teuku Faizasyah serta perwakilan dari Kementerian Luar Negeri RI.
Sementara, pihak Norwegia hadir Wakil Menteri Luar Negeri Eivind Vad Petersson bersama sejumlah pejabat senior dari kementerian dan lembaga terkait.
“Dalam forum tersebut, kedua negara membahas peluang kerja sama di bidang ekonomi biru, teknologi kelautan, energi rendah emisi, dan pariwisata bahari berkelanjutan,” tulis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui siaran pers Selasa (28/10/2025).
Lebih lanjut, Wamenlu Arif Havas Oegroseno turut menyampaikan rencana penyelenggaraan Ocean Impact Summit 2026 di Bali dan mengundang partisipasi aktif Norwegia dalam ajang tersebut.
Selain Ocean Dialogue, delegasi Indonesia ikut berpartisipasi dalam Roundtable Discussion on Methods of Carbon Pricing: Carbon Sequestration of Forests and Hindari Emisi yang difasilitasi oleh KBRI Oslo.
Kegiatan itu mempertemukan lembaga penelitian dan kementerian dari kedua negara, baik secara langsung maupun berani, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Kementerian Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, NORAD, Rainforest Foundation Norwegia, SSB, CICERO, dan University of Oslo.
Diskusi tersebut memperkuat kolaborasi Indonesia dan Norwegia dalam pengembangan mekanisme pasar karbon kredibel dan berintegritas tinggi, serta mendukung upaya global menghadapi perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Di sela-sela kegiatan, Wamenlu RI juga bertemu dengan Wamenlu Eivind Vad Petersson dan Wakil Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Astrid Willa Eide Hoem.
Pertemuan tersebut membahas penguatan kerja sama di bidang ekonomi biru, pelayaran ramah lingkungan, pasar karbon, pendanaan iklim, dan diplomasi kelautan global. Kedua pihak berkomitmen memperdalam kolaborasi yang berorientasi pada hasil, serta mendorong peran sektor swasta dan komunitas riset dalam mendukung agenda maritim berkelanjutan.
Penyelenggaraan Ocean Dialogue pertama ini mencerminkan komitmen bersama Indonesia dan Norwegia untuk menjadikan laut sebagai sumber kesejahteraan bersama sekaligus ruang kerja sama strategi menuju masa depan yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.










