HARNAS.CO.ID – Pemetaaan titik rawan genangan dan banjir di wilayah Jakarta Timur (Jaktim) mulai dilakukan guna menghadapi puncak musim hujan yang diprediksi terjadi November hingga Desember 2025.
Menurut Wali Kota Munjirin, pemetaan tersebut krusial lantaran wilayah Jakttim dilalui sembilan sungai besar, sehingga rawan terhadap potensi genangan dan banjir.
“Setiap kelurahan dan kecamatan sudah mengetahui titik rawan genangan di masing-masing wilayahnya. Maka sebelum itu terjadi, peralatan harus sudah harus siap. Begitu ada genangan, Damkar dan Sudin SDA segera menyedot, Pertamanan bergerak, dan Dinas Perhubungan mengatur lalu lintas,” kata Munjirin saat Apel Kesiapsiagaan Bencana di halaman Kantor Wali Kota Jaktim, Kamis (23/10/2025).
Diketahui, apel kesiapsiagaan tersebut melibatkan sekitar 400 personel gabungan dari unsur TNI, Polri, Suku Dinas terkait, BPBD, Dinas Sosial, dan unsur relawan.
Dia menjelaskan, langkah itu menjadi bagian pengecekan dan kolaborasi bersama dalam menyiagakan seluruh peralatan dan personel. Kedua unsur ini harus dalam kondisi siap siaga sebelum hujan ekstrem terjadi.
Lebih lanjut, selain kesiapan teknis, Wali Kota Munjirin juga memastikan pengerukan rutin telah dilakukan di sembilan sungai utama serta penyiapan titik-titik pengungsian, posko kesehatan, dan posko bantuan sosial.
“Semua sudah kami siapkan dan disinergikan dengan TNI-Polri serta unsur relawan. Pengerukan sungai terus berjalan tanpa batas waktu karena jumlahnya cukup banyak di wilayah kami,” ujar Munjirin.
Namun demikian, Munjirin kembali menegaskan, Pemkot Jaktim akan terus berkoordinasi lintas instansi dalam mengantisipasi potensi banjir dan bencana lainnya selama musim hujan.
“Kami optimis, dengan kerja keras dan kolaborasi semua pihak, Jakarta Timur siap menghadapi musim penghujan dan menjaga keselamatan warga,” kata Munjirin menambahkan.









