HARNAS.CO.ID – Arkadas, perusahaan marketing komunikasi dan analitik pemasaran yang berada di bawah AMP Group, Rabu (20/8/2025) hari ini mengumumkan peluncuran resmi POS-Based Consumer Behavior Tracking. Platform ini merupakan solusi data dan analisis konsumen berbasis Point of Sales (POS) yang menghubungkan langsung lebih dari 5 ribu merchant partner di wilayah Jawa dan Sumatera.
Selain itu, platform tersebut juga hadir sebagai jawaban atas kebutuhan industri terhadap data konsumen yang lebih real-time, mendetail, dan representatif pada segmen usaha menengah mikro yang
selama ini kurang terjangkau oleh audit ritel konvensional.
Melalui dashboard interaktif dan dinamis, klien dapat memperoleh gambaran komprehensif mengenai tren pasar, pertumbuhan kategori, kinerja merek, hingga benchmark kompetitif di berbagai sektor, termasuk FMCG, minuman, makanan, personal care, dan produk OTC.
Dengan kemampuan drill down hingga level kota dan bahkan merchant, dashboard ini memungkinkan brand untuk tidak hanya memantau pangsa pasar, tetapi juga membaca perilaku belanja konsumen di tingkat mikro, yang selama ini menjadi blind spot dalam riset pasar.
Menurut data internal Arkadas, 99,18 persen pengguna POS yang tergabung dalam panel adalah pelaku usaha mikro di kota Tier-2 dan Tier-3. Artinya, platform ini tidak hanya menyajikan data besar, tetapi juga menghadirkan representasi nyata dari denyut ekonomi menengah-bawah
yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Dengan metodologi berbasis
POS, setiap transaksi terekam secara otentik dan langsung, sehingga brand bisa mendapatkan potret konsumen yang lebih faktual, jauh melampaui pendekatan survei tradisional.
Managing Director Arkadas – AMP Group, Wahab Afwan memaparkan pentingnya peluncuran dashboard ini bagi ekosistem bisnis di Indonesia.
“Selama ini data perilaku konsumen banyak didominasi oleh audit ritel modern yang cakupannya terbatas pada jaringan
besar. Padahal, denyut ekonomi sesungguhnya ada di UMKM, terutama di level menengah, mikro, dan kecil yang setiap hari bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ujar Wahab dalam keterangannya.
“Dengan dashboard ini, kami menghadirkan consumer behavior tracking yang lebih dekat dengan realitas pasar, lebih granular, dan mampu memberikan konteks lokal yang sangat relevan bagi brand,” katanya menambahkan.
Lebih lanjut, Wahab menjelaskan, dashboard Arkadas dirancang bukan sekadar untuk menampilkan angka penjualan, melainkan juga membaca pola konsumsi masyarakat, mendeteksi peluang pertumbuhan, dan membantu klien dalam membuat keputusan berbasis data.
“Kami percaya insight yang kami hadirkan akan menjadi game changer bagi strategi pemasaran di Indonesia, khususnya bagi brand yang ingin menembus segmen menengah-bawah dengan strategi distribusi dan komunikasi yang tepat sasaran,” ucap Wahab.
Dengan hadirnya Arkadas Consumer Behavior Tracking Dashboard, perusahaan, brand, maupun agensi kini memiliki akses ke data yang lebih demokratis, relevan, dan mudah diinterpretasikan. Data yang selama ini hanya dimiliki oleh perusahaan riset besar kini dapat diakses dengan format yang lebih user friendly, terjangkau, dan langsung mengakar ke realitas usaha menengah mikro. Hal ini membuka peluang bagi brand untuk memperluas pangsa pasar, menyusun strategi komunikasi berbasis bukti (evidence based strategy), sekaligus mendukung pertumbuhan usaha menengah mikro sebagai basis ekonomi nasional.
Sebagai bagian dari AMP Group, Arkadas telah dikenal luas sebagai konsultan komunikasi dan pemasaran yang berfokus pada integrasi branding, digital strategy, media analytics, dan consumer insight.
Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun dalam mendampingi berbagai sektor
industri mulai dari FMCG, financial, hingga personal care, Arkadas terus memperkuat posisinya sebagai mitra strategis yang menghadirkan inovasi berbasis data untuk mendorong pertumbuhan bisnis di Indonesia.
Peluncuran tersebut sekaligus menegaskan komitmen Arkadas untuk menjadi pionir dalam memanfaatkan teknologi POS sebagai jembatan menuju pemahaman konsumen yang lebih akurat, inklusif, dan berdampak nyata bagi brand maupun usaha menengah mikro.










