HARNAS.CO.ID – Jagat batu akik Nusantara terus menggeliat. Hal ini salah satunya ditandai dari kontes Batu Akik Nusantara jenis bacan kristal dan pandan Betawi yang digelar di Pasar Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (11/5/2025).
Kontes yang memperebutkan Piala Pasar Jaya Cibubur itu diinisiasi Komunitas Batu Cibubur (Kobaci) menuai antusiasme tinggi para pencinta batu akik di Tanah Air.
“Kami melihat antusiasme para peserta, ternyata heboh di luar dugaan, luar biasa. Ini (Kontes) digeber satu hari menggandeng para komunitas Bacan Rock Show, dan kerja sama dengan komunitas pencinta batu pandan juga,” kata Ketua Kobaci, Nurdin Suparna (49) kepada awak media.
Nurdin menjelaskan, kontes tersebut diikuti ratusan pencinta batu akik. Para peserta kontes antara lain berasal dari daerah Balikpapan, Bandung, Bekasi, Bengkulu, Bogor, Bandung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jakarta.
“Kami ingin menggeliatkan dan meramaikan kembali antusiasme para pencinta batu bacan dan pandan Betawi,” ucap Nurdin lagi.
Untuk batu bacan, kata dia melanjutkan, panitia membuka 66 kelas yang dikonteskan. Sedangkan, jenis pandan Betawi ada 100 kelas dilombakan.
Tercatat hingga Minggu sore, ada 400 lebih batu bacan yang dikonteskan. Pihak panitia meyakini memperkirakan jumlah tersebut terus bertambah menembus angka 500.
“Yang (jenis) pandan dikonteskan juga banyak,” ujar Nurdin.
Dia menegaskan, peserta yang dinobatkan sebagai juara umum diganjar Piala Pasar Jaya Cibubur. Selanjutnya, turut diperebutkan Piala King of Doko, Piala King of Palamea, dan uang saku.
Mekanisme Penilaian
Lebih lanjut, dia lalu mengungkapkan soal mekanismen penilaian yang dilakukan lima orang juri. Penilaian antara lain menyasar tentang kualitas batu, kecerahan warna, serat batu, dan kekristalan. Selain itu, turut dinilai mengenai kesempurnaan pada gosokan batu dan kecantikan pemasangan ring atau cincin.
Penilaian kontes batu itu sendiri, antara lain, pada kualitas batu, kecerahan warna, serat batu, kekristalan, kesempurnaan pada gosokan batu, hingga kecantikan dalam memasang ring/cincin.
Meski begitu, ujar Nurdin menginformasikan, pada kontes ini, pihak panitia tidak mewajibkan para peserta untuk mengonteskan batu yang tersertifikasi atau di-memo. Menurut dia, persyaratan sertifikasi batu akan diterapkan dalam kontes berikutnya
Nurdin pun menargetkan agar pihaknya kembali dapat menggelar kontes batu akik serupa ke depannya. Tentunya, jenis yang dilombakan akan lebih beragam.
“Insya Allah akan digelar kontes batu akik lainnya nanti, ada usulan mereka minta untuk dibuka lomba kontes batu Garut dan anggur,” katanya.
Dengan begitu, dia mengharapkan, jagat batu akik dan permata Nusantara ke depannya bisa lebih meriah.
“Sehingga Pasar Cibubur ramai pengunjung. Tidak muluk-muluk, kami harap dan inginkan antusiasme batu akik permata Nusantara kembali ramai, menggeliat lagi,” ujar Nurdin.
Nyaris Kewalahan
Salah seorang pedagang sekaligus perajin perak dari Toko Family Silver di Pasar Cibubur, Jajang (44) mengungkapkan, dunia batu akik permata Nusantara saat ini masih stabil. Peminatnya juga masih banyak. Bahkan, dia nyaris kewalahan untuk pengerjaannya seiring banyaknya permintaan pesanan ring perak.
Para pemesan, kata Jajang, antara lain datang dari Depok, Bogor, Cileungsi, dan Jonggol. Dia mengakui, adanya Kontes Batu Akik Nusantara membuat Pasar Jaya Cibubur kembali dipadati pencinta batu akik.
“Demam batu akik dan permata ini semoga terus stabil. Perekonomian kembali terangkat, pengangguran terbantu, dan ada banyak kegiatan serupa lebih sering diadakan,” kata Jajang semringah.










