HARNAS.CO.ID – Sebanyak tujuh nama disebut-sebut memiliki peluang untuk menjadi menteri dan wakil menteri (wamen) di kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini menyusul masih kosongnya kursi menteri koordinator politik dan keamanan (menko polkam), menteri pemuda dan olahraga (menpora), wamen ketenagakerjaan, dan wamen koperasi.
Ketujuh nama tersebut adalah Dudung Abdurahman, Budiman Sudjatmiko, MS Kober, Putri Komarudin, Said Iqbal, Arif Satria, dan Grace Natalie.
Dalam pandangan Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, dari tujuh nama itu, hanya beberapa di antaranya yang dipandang berpeluang besar masuk kabinet.
“Pertama, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurahman berpeluang mengisi pos menko polkam,” ujar Jamiluddin dikutip Jumat (12/9/2025).
Dia menjelaskan, Dudung saat menjadi KSAD cukup menonjol. Meski begitu, ujar Jamiluddin mengingatkan, saat ini posisi menko polkam sudah diisi Sjafrie Sjamsoeddin sebagai menteri ad interim. Sjafrie lebih senior dan juga menjabat menteri pertahanan.
“Karena itu, ada kemungkinan Sjafrie Syamsuddin akan di plot jadi menko polkam dan Dudung mengisi posisi menteri pertahanan,” ujar Jamiluddin.
Mantan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) IISIP Jakarta itu mengungkapkan, aspek senioritas memang kerap menjadi pertimbangan untuk posisi menko polkam, karena salah satunya mengoordinasikan TNI.
“Oleh karena itu, masalah senioritas akan menjadi pertimbangan utama,” kata Jamiluddin.
Lebih lanjut, dia menilai, untuk pos penpora, ada kemungkinan diisi oleh MS Komber atau Putri Komarudin. Sebab, dua nama ini sama-sama berpeluang karena punya pengalaman berorganisasi khususnya berinteraksi dengan pemuda.
“Namun dari dua nama itu, peluang MS Komber tampaknya lebih besar karena pengalamannya berinteraksi dengan pemuda lebih intens,” ucap Jamiluddin.
“Kalau pun Putri Komarudin dipilih menjadi menpora, itu semata karena menteri sebelumnya Dito Ariotedjo berasal dari Golkar. Kalau hal ini tidak menjadi pertimbangan Prabowo, maka MS Komber jauh lebih layak mengisi pos menpora,” kata dia menambahkan.
Kursi Wakil Menteri
Sementara terkait kursi wamen ketenagakerjaan, Jamiluddin memprediksi akan diisi Said Iqbal. Kursi wamen ketenagakerjaan hingga saat ini kosong setelah Immanuel Ebenezer alias Noel menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Karena itu, ada kemungkinan saat reshuffle wamen ketenagakerjaan ditempati Said Iqbal. Selain dinilai dekat dengan Prabowo, Said Iqbal juga lama menjadi Presiden KSPI sehingga berwawasan luas dan mumpuni di bidang ketenagakerjaan,” katanya.
Kemudian, untuk posisi wamen koperasi, sosok yang dinilai memiliki kans adalah Budiman Sudjatmiko.
Jamiluddin mengakui, Budiman Sudjatmiko memang tidak terlalu mumpuni di bidang koperasi. Meski begitu, Budiman yang dahulu dikenal sebagai aktivis dipandang punya visi kerakyatan yang lumayan baik.
“Namun bisa saja wakil menteri koperasi diisi Grace Natalie. Grace bisa saja membantu di bidang pemasaran koperasi agar lebih cepat diterima masyarakat, tapi kapasitasnya secara umum kurang cocok di posisi wakil menteri koperasi,” ujarnya.
Jamiluddin pun turut menyoroti munculnya nama Arif Staria, akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Dia meyakini, Arif punya kapasitas di bidang pertanian, termasuk pertanahan.
Atas dasar itu, kata Jamiluddin bila Prabowo juga mengganti menteri agraria dan tata ruang/kepala Badan Pertanahan Nasional, maka Arif Satria layak mengisi pos ini menggantikan Raja Juli Antoni.
“Hanya saja, kalau Raja Juli terkena reshuffle, maka diperlukan pengganti dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Untuk itu, maka Grace Natalie berpeluang besar menjadi wakil menteri koperasi.”










