HARNAS.CO.ID – Rumah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Kawasan Jalan Mandar, Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), tak luput dari aksi penjarahan. Kediaman Sri Mulyani didatangi massa yang kemudian menjarah barang-barang di rumah itu pada Minggu (31/8/2025) dini hari.
Aksi massa menggeruduk dan menjarah harta benda rumah mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu viral di media sosial (medsos), antara lain Instagram dan X (Twitter).
Salah satunya terlihat dari video yang diunggah akun Instagram @jakarta.terkini. Massa terlihat berdatangan ke rumah Sri Mulyani sekitar pukul 01.00 WIB. Mereka tampak bergerombol di depan tempat tinggal wanita yang mengawali karier sebagai ekonom itu.
Adapun Sri Mulyani dan keluarga sudah tidak berada di rumah tersebut.
Tak lama, massa masuk ke dalam rumah Sri Mulyani. Dalam waktu singkat, tampak beberapa dari mereka sudah mondar-mandir mengangkut peralatan elektronik seperti televisi berukuran besar dan sejumlah kursi. Perabotan pecah belah juga turut dijarah.
Massa membawa barang-barang hasil menjarah itu dengan berjalan kaki dan menaiki sepeda motor.
Salah seorang petugas pengamanan di rumah Sri Mulyani menyebut, massa datang dalam dua gelombang. Pertama, sekitar pukul 01.00 WIB. Massa kemudian kembali datang sekitar pukul 03.00 WIB
Aksi penjarahan diduga berlangsung secara berpola atau terorganisasi. Dugaan ini mencuat dari aba-aba berupa nyala kembang api sebagai tanda dimulainya penjarahan.
Massa penjarah sebagian besar masih remaja.
Kini, rumah Menkeu Sri Mulyani dijaga ketat Tentara Nasional Indonesia (TNI). Barang-barang yang dikeluarkan dari dalam rumah namun tidak sempat dibawa oleh massa penjarah masih teronggok di depan rumah.
Diketahui, penjarahan juga menyasar rumah anggota DPR Ahmad Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya. Selain itu, kediaman anggota DPR Nafa Urbach juga dikabarkan juga ikut didatangi massa dan dijarah.
Penjarahan rumah sejumlah anggota DPR dan Menkeu Sri Mulyani itu diduga kuat terkait tindakan serta pernyataan kontroversial yang mereka lontarkan belakangan ini. Termasuk, adanya kebijakan yang dinilai meresahkan dan tidak peka dengan kondisi rakyat Indonesia.
Sebelumnya, Aksi massa di sejumlah kawasan Ibu Kota Jakarta dan beberapa daerah sudah berlangsung sejak Kamis (28/8/2025). Aksi berupa demonstrasi digelar guna menuntut beberapa hal antara lain pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset dan, penghapusan tunjangan DPR hingga pembubaran DPR.
Eskalasi aksi kian meningkat dan memanas setelah pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (21) meninggal usai ditabrak dan dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Jalan Penjernihan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis malam.










