HARNAS.CO.ID – Meta mengumumkan akan melatih model kecerdasan buatannya (AI) menggunakan unggahan dan komentar pengguna Facebook serta Instagram di Uni Eropa (UE), setelah sebelumnya menunda rencana tersebut karena tekanan dari regulator terkait kekhawatiran privasi data.
Dilansir dari Tech Crunch, Selasa (15/4/2025), pelatihan akan dimulai minggu ini, dan interaksi pengguna dengan Meta AI juga akan digunakan untuk melatih model AI yang dikembangkan perusahaan tersebut.
Pengumuman ini menyusul peluncuran versi terbatas Meta AI di UE bulan lalu, jauh setelah debutnya di Amerika Serikat dan beberapa pasar global lainnya.
Pelatihan Meta AI menghadapi penolakan di UE karena ketatnya regulasi privasi di kawasan tersebut, khususnya Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) yang mengharuskan adanya dasar hukum yang jelas untuk memproses data pribadi guna melatih model AI.
“Kami menyambut baik pendapat dari EDPB (Dewan Perlindungan Data Eropa) pada Desember lalu yang menegaskan bahwa pendekatan awal kami sesuai dengan kewajiban hukum kami,” kata Meta dalam pernyataannya.
“Sejak itu, kami terus berdialog secara konstruktif dengan IDPC (Komisi Perlindungan Informasi dan Data) dan berharap dapat terus menghadirkan manfaat penuh dari AI generatif bagi masyarakat Eropa,” tuturnya.
Mulai minggu ini, pengguna di UE akan menerima notifikasi dalam aplikasi maupun lewat email yang menjelaskan bahwa Meta akan mulai menggunakan data publik dan interaksi mereka dengan Meta AI untuk melatih model kecerdasan buatan.
Notifikasi ini juga akan menyertakan tautan ke formulir yang memungkinkan pengguna menolak penggunaan data mereka. Meta menyatakan akan menghormati semua formulir keberatan yang telah diterima maupun yang akan dikirimkan.
Meta juga menegaskan bahwa mereka tidak akan menggunakan pesan pribadi ataupun data publik dari pengguna di bawah usia 18 tahun untuk melatih model AI mereka.
“Kami percaya bahwa kami memiliki tanggung jawab untuk membangun AI yang tidak hanya tersedia bagi orang Eropa, tetapi juga benar-benar dibuat untuk mereka,” kata Meta.
“Itulah mengapa sangat penting bagi model AI generatif kami untuk dilatih dengan berbagai jenis data agar dapat memahami keragaman dan kompleksitas luar biasa yang membentuk komunitas-komunitas Eropa seperti dialek, istilah lokal, pengetahuan daerah, hingga cara khas berbagai negara mengekspresikan humor dan sarkasme,” ujarnya.
Penulis: Kusumah










