HARNAS.CO.ID – Sebanyak 17 jenazah santri Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Selanjutnya, 17 korban jiwa insiden ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025), itu diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, proses identifikasi jenazah terus dilakukan bersamaan dengan upaya pencarian korban yang masih tertimbun reruntuhan.
“Korban meninggal hingga Senin (6/10) pukul 22.45 WIB, menjadi 61 orang setelah tim menemukan 12 jenazah tambahan dan 17 di antaranya telah diidentifikasi lalu diserahkan kepada pihak keluarga,” kata Abdul dalam keterangan di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Data dari posko penanganan darurat di Buduran Sidoarjo mencatat hingga saat ini total korban mencapai 167 orang santri. Sebanyak 104 orang dinyatakan selamat selebihnya meninggal.
Tim SAR gabungan juga menemukan tujuh potongan bagian tubuh manusia yang telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Surabaya untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Sementara dilaporkan BNPB, ada dua santri masih dinyatakan hilang berdasarkan daftar absensi dari pesantren. Abdul menyebut proses pembersihan puing bangunan empat lantai tersebut masih berlangsung menggunakan alat berat.
Kegiatan difokuskan di sektor A1 dan A2 dengan tetap mengedepankan kehati-hatian karena struktur reruntuhan terhubung dengan bangunan lama di sisi sebelahnya.
Seluruh unsur gabungan yang terdiri atas Basarnas, TNI, Polri, BNPB, BPBD, PMI, relawan, dan pemerintah daerah masih terus bekerja selama 24 jam penuh hingga seluruh korban berhasil ditemukan.